Minggu, 13 Oktober 2013

hft.

Mungkin aku terlalu bodoh karena terlalu mencintai seseorang yang jelas-jelas tidak pernah menganggap aku ada. Mungkin aku hanyalah klise yang selalu menemani dia tanpa dia sadari. Mungkin juga aku hanya terlihat seperti debu yang hanya ada di setiap sudutnya saja. Apakah semua ini pantas untuk aku pertaruhkan?
Entahlah…
Kini aku mulai enggan,mulai enggan menanyakan kepada dia apakah dia bahagia bersamaku. Atau aku hanya segelintir seseorang yang hanya di anggapnya begitu saja. Mungkin memang terlalu berlebihan. Tapi aku yakin,ini lah faktanya yang terjadi.
Entah berapa lama aku bisa bertahan dan terus-terusan mencintai tanpa dicintai. Terus-terusan mengerti dia tapi aku tidak pernah dimengerti. Atau bahkan terus-terusan berada di sampingnya yang jelas-jelas tidak di anggap olehnya.
Apakah ini yang namanya cinta? Apakah selalu pahit? Haruskah manis itu hanya sedikit? Atau mungkin aku yang terlalu rapuh yang tidak bisa menerima kenyataan kalau dia memang tidak pernah ada untukku?

Kurasa tangisan air mata ini tidak pernah dia ketahui. Tidak pernah juga dia tau kalau aku benar-benar mencintainya. Kalau aku mempunyai satu permintaan yang akan dikabulkan,aku hanya ingin dia bahagia,meskipun bukan bersamaku.

Tidak ada komentar: