Aku fikir kamu berbeda dengan yang lainnya. Ternyata kamu
sama saja…
Aku kira kamu akan menerima aku apa adanya tanpa kamu
melihat seperti apa diriku. Ternyata penilaianku salah. Awalnya mungkin memang
manis untukku. Sikapmu yang membuat aku nyaman dan memutuskan menerimamu
ternyata salah.
Kini kamu berubah. Mungkin kamu mulai jenuh dengan
diriku. Sikapmu yang dulunya selalu mengerti aku,selalu ada untukku,kini
berubah menjadi sikap yang cuek,dan mungkin tidak perduli lagi denganku.
Kamu juga memintaku agar aku merubah diriku. Kalau kamu
memang benar-benar tulus denganku mengapa kamu tidak bisa menerimaku apa adanya?
Mana janji kamu waktu itu?kalo aku memiliki mesin waktu. Aku
akan memutar saat-saat kamu meminta aku untuk menjadi pacarmu. Dan tentunya aku
akan mempertimbangkan permintaanmu dengan sebaik-baiknya.
Aku bukannya menyesal telah menjadi pacarmu sekarang. Tapi
lebih tepatnya aku kecewa dengan sikapmu yang kini berubah.
Apakah ada pihak ketiga? Atau mungkin kamu sudah
benar-benar jenuh denganku?
Saat itu kamu pernah meminta kita untuk mengakhiri hubungan
ini. Maksudmu memang mungkin baik untuk diriku. Tapi aku memaksa untuk kita
mempertahankan hubungan ini.
Dan mungkin sikapku salah. Kamu semakin berubah. Sikapmu yang
lebih cuek dari hari kemarin kini tampak lebih cuek. Apakah kita harus
benar-benar berpisah? Entahlah.
Mungkin sampai aku benar-benar bisa melepasmu perlahan…